Tuesday, April 3, 2018 | 9:20:00 AM | 0 Atasinchi
Sekolah saya termasuk SMA negeri favorit di Jakarta. Daftar ke sekolah ini berdasarkan NEM. Hanya anak-anak dengan NEM cukup tinggi yang lolos masuk kesini. Sekolah ini juga meluluskan lulusan yang baik dan berprestasi. Dan dibalik murid-murid dengan kualitas unggul, tentunya aturan sekolah ini pun cukup ketat. Kenapa saya bilang begitu? Karena jika dibandingkan dengan sekolah teman-teman saya, mereka pun bilang kalau sekolah saya sangat disiplin. Sekolah ini memberlakukan sistem poin untuk mendisiplinkan muridnya. Sistem ini sebenarnya sudah pernah saya alami waktu SMP, jadi sudah tidak kaget. Ada poin punishment, dan ada poin rewards. Poin rewards bisa untuk mengurangi poin punishment. Jika poin punishment mencapai 100, bisa di drop out dari sekolah.
Sekolah bel pukul 6:25 pagi. Tapi ada kelonggaran sampai jam 6:30. Lewat dari itu, murid sudah dianggap terlambat. Masuk sekolah sudah bersalaman dengan guru-guru yang selalu memperhatikan seragam kami. Murid kelas 10 memakai kemeja lengan panjang. Jika lengan kami digulung, pasti akan langsung disuruh turunkan gulungannya. Jika tidak pakai dasi, ikat pinggang, kaos kaki putih, dan sepatu yang sesuai, bisa-bisa kena poin.
Seingat saya, beberapa hal yang umum dilihat saat laki-laki dianggap melanggar jika :
· celananya ketat atau pakai celana pensil
· rambut tebal
· celananya ketat atau pakai celana pensil
· rambut tebal
Dan perempuan paling sering kena poin punishment jika melanggar aturan ini :
· rok ketat/span
· rok di atas mata kaki (ngatung)
· seragam ketat
· kaos kaki pendek
· rambut di cat
· kuku memakai kutek
· rok ketat/span
· rok di atas mata kaki (ngatung)
· seragam ketat
· kaos kaki pendek
· rambut di cat
· kuku memakai kutek
Jika ada murid yang seperti itu, sudah pasti akan langsung kena poin. Dan entah bagaimana, guru-guru selalu melihat kesalahan tersebut seberapapun kerasnya kita menyembunyikan.
Sejauh ini, saya sangat senang karena belum pernah kena poin. Semoga tidak akan pernah. Saya tidak suka kena poin punishment ataupun diomeli guru. Saya inginnya tetap punya hubungan baik dengan semua guru. Saya ingin mereka bersikap baik, jadi saya pun harus bersikap baik juga. Sekalipun saya tipe orang yang tidak betah dengan pakaian yang panjang (rok dan kemeja lengan panjang), tapi karena itu aturan sekolah jadi tetap saya ikuti. Saya tidak pernah memendekkan seragam saya. Saya pakai seragam juga yang besar, tidak ketat. Kaos kaki putih panjang saya pakai setiap hari. Sepatunya full hitam semua. Saya tidak mengecat rambut saya. Pokoknya kalau tentang penampilan, saya berusaha serapi mungkin meskipun sebenarnya itu bukan saya banget.
Dari sini saya belajar, bahwa penampilan itu juga mencerminkan segalanya. Penampilan yang rapi bukan hanya enak dilihat orang lain, tapi juga membantu menunjukkan identitas kita sebagai siswa yang baik. Karena sekalipun kita tidak nakal, tapi memakai seragam acak-acakan saja orang sudah pasti berpikir kalau kita murid yang nakal, walau sebenarnya tidak. Jadi saya yakin kalau first impression yang baik itu perlu.
Jujur saja, banyak murid yang tidak suka dengan aturan ini. Khususnya aturan tentang seragam. Sering saya dengar orang membandingkan aturan disini dengan aturan di sekolah lain. Beda sekali, sekolah ini aturannya memang ketat. Saya juga awalnya merasa bete. Tapi lama-kelamaan menerima dan terbiasa saja. Toh aturan ini bagus untuk mendidik kami supaya jadi 'orang'. Dan apa yang kami pelajari disini pasti akan terpakai di masa depan kami.
Labels: literasi